Selasa, 26 Februari 2013

Rutinitas itu menyenangkan

Hal-hal yang bersifat rutin dan berulang seringkali membosankan, monoton. Namun, ternyata tidak semuanya seperti itu. Rutinitas akan menyenangkan jika kita dapat mengambil pelajaran darinya dan mengisi rutinitas itu dengan hal-hal yang bermanfaat atau kebaikan.

***
Saya sendiri, dan mungkin banyak pekerja kantoran lainnya, seolah terjebak dalam rutinitas hari-hari kerja. Dari Senin sampai Jumat, dari pagi sampai sore, seringkali malam. Yang dilakukan pun itu-itu saja. Jam setengah 8 mulai bekerja, jam 12 istirahat, jam 5 sore pulang. Dan berulang seperti itu setiap harinya. Kalau dirasa-rasa memang membosankan. Namun, terkadang rutinitas yang sudah pasti waktunya itu saya rindukan. Setelah saya tahu banyak hal yang bisa saya serap dan manfaatkan dari rutinitas itu.
Keteraruran dan disiplin waktu. Itu yang pertama. Kerja pagi mengharuskan saya bangun pagi, untuk tidur lagi setelah shubuh juga gak tega. Dan memang gak baik tidur setelah shubuh :p.
Sampai di kantor dan memulai bekerja, ternyata banyak ilmu yang bisa didapat, bagi yang mau belajar menggalinya. Kecuali kalau yang bekerja hanya untuk menggugurkan kewajiban atau sekedar absen, itu lain cerita. Na'udzubillah..
Teman dan pelajaran hidup dari mereka. Bersosialisasi, bergaul dengan banyak orang di lingkungan kerja, atau dalam lingkungan apapun Anda, kita bisa mengambil pelajaran hidup dari orang lain. Tentunya jika kita mau membuka diri dan bergaul, bukan hanya diam dan asyik sendiri. Alhamdulillah, di kantor saya, khususnya bagian saya, menganggap, teman di tempat kerja harus bisa jadi keluarga juga. Maka yang diobrolkan di kantor juga tak melulu tentang kerjaa, tapi juga kehidupan pribadi, walaupun ada batas-batas privasi yang sama-sama dimengerti. Bercanda dengan mereka di sela2 pekerjaan yang memusingkan, menjadi refreshing tersendiri untuk menyegarkan pikiran dan kembali bekerja.
Ibadah. Alhamdulillah, kantor saya termasuk kantor yang kondusif untuk beribadah. Shalat di kantor jadi ada teman untuk berjamaah. dan rasanya akan aneh kalau shalat sendiri, ada yang kurang. Shalat dhuha, ini saat yang paling saya sukai di kantor. Pagi hari, di sela2 pekerjaan yang makin asyik untuk diselesaikan, banyak pegawai yang rehat sejenak, mengambil air wudhu, shalat dhuha. Subhanalloh.. senang dan tenteram rasanya saat menuju mushola kecil di sudut ruangan dan mendapati sudah ada orang-orang yang sedang shalat dhuha disana. Orang-orang seperti ini, yang berlomba-lomba dalam kebaikan, melakukan amalan sunnah, yang cukup banyak menyemangati saya secara tidak langsung untuk tetap menjaga sholat dhuha.

***
Dan semua itu berbeda, saat hari libur datang. Seringkali cuma tidur atau sekadar bermain laptop dan baca buku (:p). Shalat dhuha terasa sepi, sendirian di kamar. Teman mengobrol juga sedikit karena masing2 punya kehidupan sendiri-sendiri. Ada yang hilang, ada yang kurang.
Tapi saya sadar, bukan karena libur, maka saya bisa bermalas-malasan. Ibadah tak boleh menurun. Mencari ilmu juga harus tetap berjalan. Maka saya coba buat rutinitas juga di hari libur. Ambil les merupakan salah satu yang saya pilih.:D
Semoga kita tidak terjebak dalam rutinitas yang menghanyutkan, dan kemudian terlena di dalamnya. Semoga rutinitas kita adalah rutinitas yang bermanfaat. Semoga Istiqomah. \(^0^)/